Tampilkan postingan dengan label suku kaili. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label suku kaili. Tampilkan semua postingan

Selasa, 02 Oktober 2012

RANDA DAN KABILASA KOTA PALU 2012 DI FESTIFAL TELUK PALU


Masyarakat Kota Palu kembali bergembira dengan hadirnya acara Festifal Teluk Palu (FTP) 2012 di anjungan pantai Besusu Palu, acara yang di isi dengan banyak hiburan seperti pawai budaya nusantara, pemilihan randa ante kabilasa serta pameran UMKM dan Industri Kreatif dan masih banyak lagi acara, setidaknya ada 12 program acara utama atau lomba yang dilaksanakan.

Festifal teluk palu ini dilaksanakan pada tanggal 27-29 september 2012, memilih tempat pantai talise yang akhirnya berganti nama menjadi pantai besusu palu. Suguhan acara yang berlangsung selama 3 hari tersebut memberikan gambaran akan banyaknya seni dan budaya yang ada di kota palu dan sekitarnya dengan penampilan tarian tradisional, tari kreasi yang berasal dari kebiasaan masyarakat palu, acara adat nobalia, dan masih banyak lagi.

Pada hari pertama pembukaan festifal teluk palu, walikota palu bapak H. Rusdi Mastura resmi membuka acara dengan memukul kaukula dan drum sebagai pertanda dibukanya acara festifal teluk palu 2012, tepuk tangan masayarakat begitu antusias dengan dibukanya acara tersebut.

Pada hari pertama pembukaan festifal teluk palu dimeriahkan dengan Karnafal budaya yang diikuti beberapa perkumpulan masyarakat perantau seperti persatuan masyarakat jawa, Sulawesi dan Maluku, dan lain-lain ikut memeriahkan karnaval budaya Festifal teluk palu, ratusan dokar hias juga ikut menambah semarak karnafal budaya.

Modero ensambel palu mengisi acara festifal teluk palu membawakan musik kreasi etnik kaili pada malam kedua acara festifal, modero ensambel adalah group musik yang sudah memperkenalkan musik kaili sampai ke Negara paman sam, Amerika. Pernah memberikan workshop, seminar dan pertunjukkan di Beberapa universitas dan pusat kebudayaan Thailand.


Pada malam terakhir festifal, berlangsung acara pemilihan randa ante kabilasa kota palu, jika di Jakarta dikenal dengan pemilihan abang dan none Jakarta. Acara tersebut berhasil mendapatkan sepasang randa ante kabilasa yang berasal dari kec. Palu barat (randa) dan kec. Palu selatan (kabilasa) dan akan melakukan kontrak kerja selama setahun untuk membantu pemerintah kota palu mempromosikan kota palu sehingga sektor pariwisata dapat maju dan berkembang menjadikan kota palu sebagai rujukan pariwisata baik lokal, domestik maupun mancanegara.

Kota palu adalah kota yang tersusun atas 5 dimensi, yaitu daratan, pegunungan, sungai, lembah dan laut. Kota yang unik karena dikelilingi oleh pegunungan yang mempesona, daratan yang subur, lembah yang indah, sungai yang berada di tengah kota dan laut yang berbentuk huruf U dan jembatan yang begitu indah tepat berada di muara sungai palu.

Kamis, 22 Maret 2012

PAWAI OGOH-OGOH MENYAMBUT HARI RAYA NYEPI DI KOTA PALU


Jalan di depan Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, pada tanggal 22 maret 2012 sore hari sekitar pukul 16.00 Wita mendadak ramai oleh sekumplan orang yang berhamburan depan kantor tersebut. banyak kamera wartawan dan polisi yang siap mengambil gambar dan mengamankan sekitar lokasi, bukan untuk mengamankan kejadian rusuh tetapi mengamankan jalannya acara pawai Ogoh-Ogoh menyambut Hari Raya Nyepi yang diselengarakan oleh Umat Hindu, acara tersebut diyakini oleh mereka sebagai perwujudan buta kala yang ada dilingkungan sekitar dan akan dibakar, tujuannya adalah mengusir buta kala atau roh-roh jahat yang ada sehingga hari raya nyepi berjalan dengan khidmat.
pelepasan arak-arakan pawai tersebut dimulai dari depan Kantor Gubernur Sulawesi Tengah dan akan berakhir di Pure Umat Hindu yang terletak di jalan Jabal Nur Palu.

pawai ini dikuti oleh lintas budaya dan agama seperti adanya pelajar MAN 1 Palu, komunitas Anti Narkoba, seniman Kaili, barongsai, dll. Acara ini juga mengusung Palu Save Grean and Clean dalam pawai tersebut sehingga diharapkan adanya perubahan pada kota palu dan bisa menjadi daerah yang bersih dan indah serta menjadi salah satu rujukan pariwisata, dengan adanya pawai yang seperti ini semoga sulawesi tengah dan kota palu khususnya bisa menjadi kota yang aman dan sejahtera dengan penduduknya yang multi etnis, agama, dan budaya.

Kamis, 27 Oktober 2011

FESTIFAL TELUK PALU 2011

Masyarakat kota palu begitu antusias mengikuti pembukaan acara Festifal Teluk Palu 2011, dengan posisi mengambil tempat di lokasi penggaraman pantai talise palu pada tanggal 16 - 18 sepetember 2011. suasana pembukaan yang agak panas tidak membuat masyarakat kehilangan semangat untuk melihat prosesi pelepasan pawai budaya yang diikiuti setiap kerukunan masyarakat yang ada di kota palu.

Pada acara ini pemerintah menggelar perlombaan seperti lomba dokar rebana, perahu layar, fotografi, jelajah kota palu, cipta lagu daerah, dll. dengan maksud dapat menjadi pusat perhatian budaya dan menjadikan palu sebagai kota tujuan pariwisata baik skala domestik maupun macanegara, tentunya butuh waktu dan usaha yang keras dalam pelaksanaannya dan respon masayarakat palu sendiri yang bisa merealisasikannya dengan kesadaran untuk melakukan hal-hal yang kreatif.

Dengan visi "City For All" yang kurang lebih artinya adalah "Kota untuk Semua" menjadi kesan bahwa masyarakat palu membuka diri terhadap siapapun yang datang berkunjung ke daerah ini, dengan harapan semoga palu bisa menjadi kota yang aman, damai dan sejahtera.

Berada di teluk dan dikelilingi oleh lembah pegunungan serta sungai di pusat kota adalah hal yang menarik dan memiliki potensi untuk dikelola sehingga bisa mendatangkan atau menambah APBD daerah kota palu.

Siapa yang dapat mewujudkan? tentunya masyarakat dan pemerintah. mari kita bersama-sama merealisasikannya.....